KADUNA, NIGERIA – Sebuah pekan raya sekolah di negara bagian Kaduna berubah menjadi tragedi memilukan ketika kerusuhan pecah di tengah acara, menewaskan 35 anak dan melukai 6 lainnya. Acara yang awalnya dirancang untuk memberikan hiburan dan edukasi bagi anak-anak ini malah berakhir dengan duka mendalam bagi masyarakat setempat.
Menurut laporan saksi mata, insiden bermula ketika kerumunan membludak, memicu kepanikan di antara peserta. Anak-anak yang terjebak dalam kerumunan tidak mampu menyelamatkan diri, sementara situasi di lokasi semakin kacau. “Kerumunan terlalu besar, dan pengamanan minim. Semua orang berteriak, mencoba melarikan diri,” kata seorang saksi yang enggan disebutkan namanya.
Otoritas setempat telah meluncurkan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden ini. Dugaan awal mengarah pada kurangnya pengaturan keamanan dan manajemen kerumunan. Pemerintah negara bagian Kaduna menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji akan mengambil tindakan pencegahan di masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sangat berduka atas kehilangan ini. Pemerintah akan memastikan insiden seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Gubernur Kaduna, Uba Sani, dalam pernyataan resminya.
Tragedi ini menyoroti tantangan yang terus dihadapi Nigeria dalam mengelola acara publik, terutama yang melibatkan anak-anak. Insiden ini juga memicu diskusi di tingkat nasional tentang pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap standar keselamatan dalam acara-acara serupa.
Organisasi internasional, termasuk UNICEF, turut menyampaikan belasungkawa dan menawarkan dukungan kepada keluarga yang terdampak. “Kehilangan anak-anak dalam tragedi seperti ini sangat menyedihkan. Kami siap membantu para keluarga untuk pulih dari duka mendalam ini,” ujar perwakilan UNICEF untuk Afrika Barat.
Saat ini, suasana duka menyelimuti Kaduna. Warga setempat bersama berbagai organisasi kemanusiaan terus memberikan bantuan kepada keluarga korban.***
Penulis : Wawan S
Sumber Berita : The Guardian









