GORONTALO, Penanganan insiden peledakan (blasting) yang terjadi di Proyek Strategis Nasional Bendungan Bulango Ulu menuai sorotan.
Pasalnya, hingga kini belum ada kejelasan perkembangan penyelidikan dari pihak Kepolisian Resor (Polres) Bone Bolango. Sementara itu, akses informasi kepada media justru terkesan dibatasi.
Upaya awak media untuk mengkonfirmasi perkembangan kasus ini menemui jalan buntu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hari Senin, (26/05) kunjungan ke Mapolres Bone Bolango, Kasi Humas Polres Bone Bolango yang biasanya menjadi jalur resmi informasi, meminta kepada wartawan untuk kembali keesokan harinya dengan alasan belum bisa memberikan keterangan karena belum memperoleh laporan perkembangan penyelidikan dari Kasat Reskrim terkait insiden ini.
Namun, saat wartawan kembali pada hari berikutnya Selasa (27/05), Kasi Humas Polres Bone Bolango justru tidak berada di tempat dengan keterangan lagi sakit.
Kondisi ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada upaya pengaburan informasi dibalik penanganan insiden yang sempat menghebohkan masyarakat Gorontalo tersebut.
Tak hanya itu, saat ditemui secara langsung, Kepala Bagian Operasional (KBO) Reskrim Polres Bone Bolango pun enggan memberikan keterangan resmi.
Ia hanya menyatakan bahwa seluruh pemberitaan terkait insiden tersebut kini sudah “satu pintu” yakni melalui bagian Humas.
Sikap tertutup yang ditunjukkan oleh aparat penegak hukum ini memicu pertanyaan publik, terutama mengingat insiden peledakan (blasting) ini telah menelan korban jiwa yang di duga terjadi karena ada kelalaian dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Selain itu, ketidakjelasan informasi dinilai menghambat transparansi dan mencederai prinsip keterbukaan informasi publik sebagaimana diamanatkan dalam undang – undang.
Hingga berita ini dirilis, belum ada tanggapan dan keterangan resmi dari Kepolisian Resor Bone Bolango. Namun, media akan terus berupaya mengikuti perkembangan kasus ini demi memastikan akuntabilitas publik tetap terjaga.
Penulis : Rahmat Toan Barusi









