Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama sejumlah influencer meluncurkan kampanye #PeduliSayangiJiwa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa.
Kampanye ini menyoroti Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) dan deteksi dini melalui skrining kesehatan jiwa.
Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, Imran Pambudi, menjelaskan bahwa luka psikologis merupakan rasa tidak nyaman yang berlebih akibat peristiwa berat atau krisis, seperti hubungan yang penuh tekanan, stres tak terkelola, atau trauma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sayangnya, banyak masyarakat belum menyadari luka psikologis sejak dini, sehingga dampaknya semakin mendalam dan mengganggu kehidupan sehari-hari,” ujar Imran, Jumat (13/12/2024).
Ia menambahkan, P3LP adalah dukungan psikologis dasar bagi individu yang mengalami krisis, serupa dengan P3K untuk masalah medis awal. Untuk mendukung kampanye ini, Kemenkes menggandeng influencer seperti Ariel Tatum, dr. Farhan Zubedi, dan Irwantja Mental Health Doodes, serta media, guna memperluas jangkauan edukasi melalui media sosial.
“Media sosial memiliki potensi besar untuk menjadi platform edukasi kesehatan jiwa yang efektif. Dengan kolaborasi ini, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap luka psikologis, baik yang mereka alami maupun yang dialami orang di sekitar mereka,” jelas Imran.
Sebagai langkah konkret, Kemenkes telah menyusun enam buku saku sebagai panduan bagi “penolong pertama” di berbagai lingkungan, seperti sekolah, kampus, tempat kerja, dan masyarakat umum. Buku ini dirancang untuk meningkatkan literasi kesehatan jiwa dan menjadi pegangan bagi mereka yang membantu individu dengan luka psikologis sebelum mendapatkan bantuan profesional.
Kampanye #PeduliSayangiJiwa diharapkan dapat membuka mata masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan langkah sederhana dalam menjaga kesehatan jiwa, demi menciptakan generasi yang lebih sehat secara mental.
Penulis : Ucan L