GORONTALO, – Polemik terkait aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Gorontalo kembali memanas. Setelah sebelumnya masyarakat Gorontalo digegerkan dengan isu dugaan keterlibatan Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) dalam membekingi aktivitas PETI, hari ini publik kembali dikejutkan oleh munculnya video yang memperlihatkan adu mulut antara pelaku PETI dengan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, S.I.K.
Dalam video yang diterima awak media, memperlihatkan adu mulut yang semakin panas antara Kapolres Boalemo dengan pelaku PETI yang tengah melakukan panggilan video dengan seseorang. Dalam video tersebut, tampak pelaku PETI tengah mengadu kepada seseorang yang diduga memiliki posisi penting di Polda Gorontalo. Pelaku menyebut bahwa dirinya dipanggil ke Polres dan mengalami tindakan kekerasan oleh Kapolres Boalemo.
“Pak, alatnya saya ditahan. Saya dipanggil ke Polres, saya datang, Kapolres memukul saya, Pak. Kapolres Boalemo pukul saya, Pak,” Ujarnya dalam video
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga mempertanyakan dasar hukum penertiban aktivitas PETI yang dilakukan oleh aparat, dengan menyebut Surat Perintah (Sprint) sebagai bentuk pembenaran hukum yang harus ditunjukkan oleh pihak kepolisian. Tak hanya itu, pelaku PETI tersebut dengan lantang menyebut bahwa dirinya mendapat perintah dari seorang pejabat di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus, yaitu Kasubdit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter).
“Bapak pimpinan, bapak datang baik-baik pak. Saya kan datang baik-baik pak, sekarang saya minta sprintnya. Kalau memang ada penertiban, ada sprint. Ya oke saya, kalau sekarang saya salah silahkan tangkap, kasi liat sprintnya. Biar kalau ada urusan saya ke Polda. Yang perintahkan saya kerja disini Kasubdit Tipiter, AKBP Firman. Telpon pak Firman” ujarnya dalam video tersebut.
Insiden ini sontak menimbulkan kegaduhan dan pertanyaan publik terkait integritas aparat penegak hukum (APH) dalam menangani aktivitas ilegal seperti PETI. Selain itu, kasus ini menjadi pukulan keras bagi citra institusi penegak hukum di Gorontalo
Hingga berita ini diturunkan, awak media masih mencoba menghubungi pihak terkait untuk meminta klarifikasi terkait video yang beredar.
Penulis : RTB