Intainews.id– Kabar baik menghampiri pasar emas nasional. Pada Minggu (5/10/2025), harga emas dari tiga produsen besar—Antam, Galeri24, dan UBS—terpantau naik serentak. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi para investor setelah pergerakan harga yang sempat berfluktuasi sehari sebelumnya.
Berdasarkan data dari laman resmi Sahabat Pegadaian, ketiga produk emas tersebut menunjukkan tren penguatan. Emas batangan Antam naik dari Rp2.336.000 menjadi Rp2.340.000 per gram. Emas Galeri24 juga bergerak naik, berada di kisaran Rp2.230.000 per gram. Sementara itu, harga emas UBS turut menguat dari Rp2.261.000 menjadi Rp2.275.000 per gram.
Kompaknya kenaikan harga dari tiga produsen besar ini menunjukkan sinyal stabilitas pasar yang semakin menguat. Bagi masyarakat yang menjadikan emas sebagai instrumen investasi atau lindung nilai (safe haven), tren ini tentu menjadi angin segar di tengah kondisi ekonomi global yang masih bergejolak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pergerakan harga emas hari ini memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar, sekaligus memperkuat minat masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia,” ujar salah satu analis pasar emas.
Berikut rincian terbaru harga emas dari masing-masing produsen:
Harga Emas UBS (Rp)
- 0,5 gram: 1.229.000
- 1 gram: 2.275.000
- 2 gram: 4.514.000
- 5 gram: 11.152.000
- 10 gram: 22.187.000
- 25 gram: 55.356.000
- 50 gram: 110.484.000
- 100 gram: 220.880.000
- 250 gram: 562.037.000
- 500 gram: 1.102.773.000
Harga Emas Antam (Rp)
- 0,5 gram: 1.223.000
- 1 gram: 2.340.000
- 2 gram: 4.617.000
- 3 gram: 6.900.000
- 5 gram: 11.464.000
- 10 gram: 22.870.000
- 25 gram: 57.044.000
- 50 gram: 114.005.000
- 100 gram: 227.928.000
- 250 gram: 569.541.000
- 500 gram: 1.138.862.000
- 1.000 gram: 2.277.682.000
Sementara itu, emas Galeri24 juga tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram, menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam berinvestasi.
Dengan tren penguatan ini, para pengamat menilai harga emas berpotensi terus stabil dalam beberapa waktu ke depan, seiring meningkatnya permintaan terhadap logam mulia sebagai aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Penulis : Ib









