Menkeu Purbaya: Utang Kereta Cepat Sebaiknya Ditangani Danantara, Bukan dari APBN

Selasa, 14 Oktober 2025 - 07:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Pemerintah tengah mencari solusi terbaik untuk menuntaskan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Salah satu opsi yang mengemuka ialah pelimpahan tanggung jawab pembayaran utang tersebut kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menilai langkah tersebut merupakan keputusan yang tepat. Ia berpendapat, karena Danantara telah menerima sebagian besar dividen dari perusahaan-perusahaan BUMN, maka wajar bila lembaga tersebut turut menanggung penyelesaian utang KCJB.

“Whoosh itu kan dikelola oleh Danantara. Mereka sudah ambil lebih dari 80 persen dividen BUMN, jadi seharusnya pembayaran utangnya juga bisa diambil dari situ,” ujar Purbaya pada Senin (13/10/2025).

Menurut Purbaya, langkah menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melunasi utang proyek tersebut justru tidak tepat. Ia menegaskan, jika keuntungan dari proyek KCJB mengalir ke Danantara, maka risiko dan tanggung jawab pembayarannya juga semestinya ditanggung oleh pihak yang sama.

“Kalau pakai APBN dulu malah aneh. Untungnya ke Danantara, tapi bebannya ke negara. Harusnya kalau diambil (dividen), ya tanggung semua sekalian,” tegasnya.

Purbaya juga mengingatkan agar kebijakan fiskal tetap dijaga agar tidak menimbulkan beban tambahan pada keuangan negara. Ia menegaskan kembali bahwa proyek kereta cepat merupakan bagian dari investasi strategis yang harus dikelola secara profesional dan mandiri tanpa bergantung pada dana publik.

Sebelumnya, Purbaya telah menyampaikan keberatannya apabila APBN kembali dilibatkan dalam penyelesaian utang KCJB. Sikap tersebut, kata dia, konsisten dengan prinsip pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel, serta mendorong kemandirian lembaga investasi BUMN seperti Danantara.

Penulis : IB

Follow WhatsApp Channel intainews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rupiah Melemah Tipis di Akhir Pekan, Dipengaruhi Sentimen Hawkish The Fed
Lapas Kendal Dukung Ketahanan Pangan, Garap SAE Bersama Lapas Terbuka Kendal
Harga Emas Naik Kompak: Antam, Galeri24, dan UBS Menguat di Akhir Pekan
Pengusaha Sunarko Rilis E-book “Strategi Daftar Merek Disetujui DJKI” untuk Bantu Entrepreneur Amankan Brand
Menko AHY dan Wamen ATR/BPN Bagikan Sertipikat Tanah di Bengkulu, Wujudkan Kepastian Hukum bagi Warga
Harga Emas Antam Turun Rp12 Ribu Usai Cetak Rekor Tertinggi
Emas Meroket, Hampir Sentuh Level Psikologis $3.600 per Ounce
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, Tembus Rp1.942.000 per Gram

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 07:52

Menkeu Purbaya: Utang Kereta Cepat Sebaiknya Ditangani Danantara, Bukan dari APBN

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 09:52

Rupiah Melemah Tipis di Akhir Pekan, Dipengaruhi Sentimen Hawkish The Fed

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:44

Lapas Kendal Dukung Ketahanan Pangan, Garap SAE Bersama Lapas Terbuka Kendal

Minggu, 5 Oktober 2025 - 19:58

Harga Emas Naik Kompak: Antam, Galeri24, dan UBS Menguat di Akhir Pekan

Sabtu, 27 September 2025 - 21:13

Pengusaha Sunarko Rilis E-book “Strategi Daftar Merek Disetujui DJKI” untuk Bantu Entrepreneur Amankan Brand

Berita Terbaru