Rupiah Melemah Tipis di Akhir Pekan, Dipengaruhi Sentimen Hawkish The Fed

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 09:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini, Jumat (10/10/2025).

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup melemah tipis 0,03% ke posisi Rp16.545 per dolar AS.

Sejak awal perdagangan, rupiah sempat terkoreksi di level Rp16.560 per dolar AS atau turun sekitar 0,12%, sebelum akhirnya memangkas pelemahan di sesi penutupan. Secara keseluruhan, kinerja rupiah sepanjang pekan kedua Oktober mencatat depresiasi sebesar 0,09%.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau bergerak melemah 0,20% ke level 99,336. Meski demikian, posisi dolar masih relatif kuat setelah mencatat penguatan signifikan pada perdagangan Kamis (9/10), ketika DXY naik 0,63% ke level 99,538.

Penguatan dolar AS tersebut dipicu oleh pernyataan sejumlah pejabat The Federal Reserve (The Fed) yang menegaskan sikap hati-hati dalam kebijakan moneter. Salah satu Gubernur The Fed, Michael Barr, menyebut bahwa bank sentral AS masih perlu berhati-hati dalam memangkas suku bunga karena tekanan inflasi berpotensi bertahan lebih lama dari perkiraan, terutama akibat kebijakan tarif impor yang bisa mendorong kenaikan harga barang.

Komentar bernada hawkish tersebut memicu kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS, sekaligus meningkatkan permintaan terhadap dolar. Kondisi ini menekan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Dengan sentimen eksternal yang masih belum stabil, tekanan terhadap rupiah diperkirakan akan berlanjut dalam jangka pendek. Pelaku pasar kini menanti perkembangan kebijakan moneter AS serta indikator ekonomi global untuk melihat arah pergerakan nilai tukar berikutnya.

Penulis : IB

Follow WhatsApp Channel intainews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Hari Standar Dunia 2025: Saat Dunia Bergerak Seragam Lewat Aturan Global
Menkeu Purbaya: Utang Kereta Cepat Sebaiknya Ditangani Danantara, Bukan dari APBN
Lapas Kendal Dukung Ketahanan Pangan, Garap SAE Bersama Lapas Terbuka Kendal
Trump Umumkan Tahap Awal Kesepakatan Damai Israel–Hamas, 20 Sandera Ditukar dengan 2.000 Tahanan Palestina
Harga Emas Naik Kompak: Antam, Galeri24, dan UBS Menguat di Akhir Pekan
Pengusaha Sunarko Rilis E-book “Strategi Daftar Merek Disetujui DJKI” untuk Bantu Entrepreneur Amankan Brand
China Resmi Stop Pembelian Chip AI Nvidia, Perusahaan Teknologi Dilarang Lanjutkan Pesanan
6 Cara Menghentikan HP yang Disadap, Waspadai Tanda-Tandanya

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:31

Hari Standar Dunia 2025: Saat Dunia Bergerak Seragam Lewat Aturan Global

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 09:52

Rupiah Melemah Tipis di Akhir Pekan, Dipengaruhi Sentimen Hawkish The Fed

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:44

Lapas Kendal Dukung Ketahanan Pangan, Garap SAE Bersama Lapas Terbuka Kendal

Jumat, 10 Oktober 2025 - 12:21

Trump Umumkan Tahap Awal Kesepakatan Damai Israel–Hamas, 20 Sandera Ditukar dengan 2.000 Tahanan Palestina

Minggu, 5 Oktober 2025 - 19:58

Harga Emas Naik Kompak: Antam, Galeri24, dan UBS Menguat di Akhir Pekan

Berita Terbaru