Nagekeo, Intainews.id — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung progres pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/5/2025).
Proyek strategis nasional ini diharapkan menjadi tonggak penting kemandirian pangan, energi, dan air di kawasan timur Indonesia.
Disambut Gubernur NTT, Bupati Nagekeo, serta jajaran pemerintah daerah, Gibran meninjau langsung titik-titik konstruksi bendungan yang kini progresnya telah mencapai 80,4 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Proyek ini harus membuka peluang baru di bidang pertanian, pariwisata, dan energi terbarukan,” tegas Wapres Gibran dalam keterangannya di lokasi.
Ia menegaskan bahwa percepatan proyek harus dibarengi dengan manfaat konkret bagi masyarakat, bukan sekadar selesai secara teknis.
Bendungan Mbay/Lambo merupakan satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029. Dimulai sejak 2021, bendungan ini ditargetkan rampung pada 2026.
Proyek ini akan memberi manfaat besar bagi warga NTT, di antaranya:
- Menampung air hingga 52,89 juta meter kubik
- Mengairi 6.240 hektare lahan pertanian
- Menyediakan air bersih sebanyak 205 liter per detik
- Mengurangi risiko banjir di area seluas 3.200 hektare
- Menyimpan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 117,5 MW
- Dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan di Flores
Selain mendorong percepatan pembangunan, Gibran juga menyoroti perlunya pelatihan untuk para petani serta peningkatan layanan publik di sekitar wilayah proyek.
Usai kunjungan ke Nagekeo, Wapres dan rombongan dijadwalkan melanjutkan perjalanan kerja ke Kabupaten Sikka dan Kupang.
Bendungan Mbay/Lambo digadang-gadang sebagai titik balik pembangunan NTT. Ia bukan hanya infrastruktur, tetapi simbol kemajuan dan harapan baru bagi masyarakat timur Indonesia.
Penulis : Johanes J. Bentah