Lebaran Ketupat Tak Sekadar Hidangan, Ini Makna Filosofis di Baliknya

Sabtu, 5 April 2025 - 12:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lebaran rasanya belum lengkap tanpa ketupat tersaji di atas meja makan. Makanan khas ini menjadi ikon Hari Raya Idulfitri, disajikan bersama opor ayam, sambal goreng ati, rendang, hingga sayur lodeh. Namun, di balik kelezatannya, ketupat menyimpan filosofi yang dalam dan sarat makna.

Ketupat atau kupat bukan sekadar makanan. Dalam budaya Jawa, kata “kupat” adalah singkatan dari dua frasa penuh makna: Ngaku Lepat dan Laku Papat.

Ngaku lepat berarti mengakui kesalahan. Ini selaras dengan tradisi Lebaran yang identik dengan silaturahmi dan saling memaafkan. Sementara itu, Laku Papat memiliki dua dimensi: lahir dan batin.

Empat laku lahir tersebut yaitu takbir, zakat, salat Id, dan silaturahmi. Sedangkan empat laku batin yang dijelaskan oleh Dr. Fahruddin Faiz, dosen Aqidah Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, terdiri dari Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan.

“Lebaran berarti tuntasnya amal ibadah setelah puasa Ramadan. Jika sudah tuntas hubungan vertikal, saatnya membina hubungan sosial,” kata Dr. Fahruddin.

Luberan bermakna melimpah, yakni ajakan untuk berbagi melalui zakat dan sedekah. Lalu, Leburan bermakna melebur dosa dengan saling memaafkan. Dan puncaknya, Laburan—yang berarti penyucian diri sebagai simbol hati yang kembali bersih.

Dengan demikian, ketupat tak hanya menjadi sajian pelengkap Lebaran, tetapi juga simbol spiritual yang mencerminkan esensi Idulfitri: kembali fitri, suci lahir dan batin.

 

Penulis : IB

Follow WhatsApp Channel intainews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pulau Kera di Ambang Sunyi: Saat Bayang-bayang Kekuasaan Menjelma Ancaman
Ridwan Kamil Siap Jalani Tes DNA atas Klaim Anak dari Lisa Mariana, Serahkan Sepenuhnya kepada Penyidik
Modus Crosmatch Darah, Oknum Dokter PPDS RSHS Bius dan Ruda Paksa Keluarga Pasien
Lestarikan Sejarah dan Budaya, Bupati Bolmut Puji Generasi Muda Bintauna
Gun Romli Soroti Pemanggilan Febri Diansyah oleh KPK
Febri Diansyah Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Harun Masiku
Ramadhan: Momentum Membersihkan Hati dari Dendam, Iri, dan Kesombongan
Bolehkah Mandi dan Sikat Gigi Saat Puasa? Ini Penjelasannya

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 20:28

Pulau Kera di Ambang Sunyi: Saat Bayang-bayang Kekuasaan Menjelma Ancaman

Jumat, 18 April 2025 - 21:36

Ridwan Kamil Siap Jalani Tes DNA atas Klaim Anak dari Lisa Mariana, Serahkan Sepenuhnya kepada Penyidik

Kamis, 10 April 2025 - 23:19

Modus Crosmatch Darah, Oknum Dokter PPDS RSHS Bius dan Ruda Paksa Keluarga Pasien

Senin, 7 April 2025 - 23:09

Lestarikan Sejarah dan Budaya, Bupati Bolmut Puji Generasi Muda Bintauna

Sabtu, 5 April 2025 - 12:52

Lebaran Ketupat Tak Sekadar Hidangan, Ini Makna Filosofis di Baliknya

Berita Terbaru