Morowali – Di bawah langit biru yang cerah dan hamparan hijau Desa Sakita, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, suasana berbeda tampak pada Rabu (26/2/2025).
Seorang perwira TNI, dengan gagah memegang sekop, berdiri di tengah warga yang tersenyum penuh harapan.
Ia adalah Letkol Inf Alzaki, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD Kodim 1311/Morowali, yang tak ragu turun langsung dalam pembangunan jalan rabat beton sepanjang 800 meter dengan lebar 4 meter sebuah proyek yang telah lama dinantikan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bersama anggota Satgas TMMD dan warga, Letkol Inf Alzaki bekerja tanpa sekat.
“Kami memprioritaskan pembuatan rabat beton di sisi kanan jalan sepanjang dua meter terlebih dahulu agar bisa segera digunakan masyarakat, baik untuk keperluan wisata maupun pertanian. Setelah itu, kami lanjutkan sisi kiri agar akses ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ungkapnya penuh semangat.
Jalan yang sedang dibangun ini bukan sekadar infrastruktur biasa. Jalur ini akan menjadi nadi utama bagi para petani untuk mengangkut hasil panen dan membuka akses menuju Air Terjun Sagita—sebuah destinasi wisata yang kini mulai menarik perhatian wisatawan.
“Setiap hari, puluhan warga mulai memanfaatkan jalan ini. Kami berharap pembangunan ini bisa mempercepat aksesibilitas dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Tak hanya soal pembangunan fisik, Letkol Inf Alzaki juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI, pemerintah daerah, Polri, dan masyarakat.
“Keberhasilan seorang komandan bergantung pada kerja sama yang solid. Begitu juga dengan anggota, keberhasilan mereka dipengaruhi oleh kepemimpinan dan dukungan. Kebersamaan inilah kunci sukses TMMD,” tegasnya.
Apresiasi tinggi pun datang dari Kepala Desa Sakita, Abdul Hidar, S.Sos. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi TNI dalam membangun desa mereka.
“Jalan ini bukan hanya soal kemudahan akses, tapi juga akan berdampak pada ekonomi desa. Wisatawan bisa lebih mudah datang, dan petani lebih cepat mengangkut hasil pertaniannya. Ini adalah langkah besar bagi kemajuan Desa Sakita,” ujar Abdul Hidar.
Tak kalah antusias, warga setempat, Pak Jamia, menyampaikan kegembiraannya.
“Jalan ini sangat membantu kami. Sekarang kami lebih mudah menuju kebun dan menjalankan aktivitas sehari-hari,” katanya dengan senyum lebar.
Di Desa Sakita, pembangunan ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga simbol persatuan dan harapan baru bagi masyarakat. Dan di tengah semua itu, Letkol Inf Alzaki berdiri di garis depan—bukan hanya sebagai pemimpin, tapi juga sebagai bagian dari mereka yang berjuang untuk kemajuan desa.
Penulis : Akmal/ib