BOLMUT – Harga nilam di Sulawesi Utara (Sulut) mengalami penurunan drastis dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan laporan ManadoPost.id edisi Rabu (26/2/2025), harga nilam kini merosot tajam hingga Rp 550.000 per liter, padahal sebelumnya masih bertahan di angka Rp 2,3 juta per liter.
Anjloknya harga nilam ini memicu reaksi keras dari Fikri Gam, anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Ia menilai penurunan harga yang begitu drastis dalam waktu singkat adalah sesuatu yang janggal dan patut dicurigai.
“Saya curiga dan menduga ada mafia yang sengaja memainkan harga nilam di Sulut,” tegas Fikri saat diwawancarai awak media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, jika dugaan ini terbukti benar, maka para mafia tersebut harus segera disingkirkan karena hanya menjadi benalu yang merugikan para petani nilam di Sulut.
“Jika kecurigaan ini benar, mereka harus diusir! Mereka hanya mempermainkan keringat para petani demi keuntungan pribadi,” lanjutnya dengan nada geram.
Politisi Partai Demokrat itu juga menilai penurunan harga ini sangat tidak masuk akal jika terjadi dalam waktu yang begitu cepat.
“Ini sangat aneh! Tidak wajar harga turun drastis dalam hitungan hari. Saya menduga ada pihak tertentu yang sengaja mengendalikan harga,” tambahnya.
Fikri pun meminta Gubernur Sulut untuk turun tangan dan memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini. Ia berharap ada langkah konkret untuk melindungi harga nilam dan kesejahteraan petani.
“Ini bukan hal sepele. Presiden Prabowo telah menunjukkan perhatian besar terhadap sektor pertanian, termasuk petani nilam. Jadi, pemerintah daerah juga harus bertindak tegas agar petani tidak terus dirugikan,” pungkasnya.
Penulis : Ib