Gorontalo – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo tengah menghadapi badai kritik akibat dugaan penyalahgunaan anggaran yang mengguncang kredibilitas institusi. Rabu (19/2/2025).
Berbagai laporan menyebutkan adanya indikasi pengelolaan keuangan yang tidak transparan, mulai dari mark-up proyek hingga penggunaan dana untuk kepentingan pribadi.
Seharusnya, kampus menjadi pusat pendidikan yang menjunjung tinggi integritas dan akuntabilitas. Namun, berbagai praktik yang mencurigakan dalam pengelolaan anggaran justru menunjukkan adanya kelemahan serius dalam sistem pengawasan internal. Dana yang semestinya dialokasikan untuk peningkatan fasilitas, riset, dan kesejahteraan mahasiswa serta dosen, malah diduga mengalir ke pihak-pihak tertentu tanpa pertanggungjawaban yang jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa dan Akademisi Angkat Suara
Keresahan atas dugaan penyimpangan ini semakin menguat di kalangan mahasiswa dan akademisi. Beberapa mahasiswa mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap buruknya fasilitas kampus yang tidak sebanding dengan anggaran yang digelontorkan pemerintah.
“Kami sering mendengar adanya dana besar yang masuk untuk pengembangan kampus, tapi faktanya, fasilitas masih jauh dari layak. Ke mana perginya anggaran itu?” ujar aryo Gumohung mahasiswa IAIN.
Sementara itu, akademisi menilai bahwa krisis ini tidak hanya mencoreng nama baik kampus, tetapi juga berpotensi merusak kualitas pendidikan.
“Jika penyalahgunaan ini dibiarkan, dampaknya akan semakin luas. Mahasiswa yang seharusnya menjadi prioritas utama justru akan menjadi korban dari ketidakberesan ini,” tambahnya.
Mendesak Transparansi dan Akuntabilitas
Berbagai pihak mendesak pimpinan kampus untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan anggaran. Transparansi harus menjadi prinsip utama dalam setiap keputusan keuangan.
Tidak hanya itu, mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan independen juga diperlukan untuk memastikan bahwa setiap rupiah digunakan sesuai peruntukannya.
“Kampus harus berani membuka laporan keuangan mereka kepada publik. Ini bukan hanya soal kredibilitas institusi, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap mahasiswa dan masyarakat,” kata seorang aktivis pendidikan di Gorontalo.
Selain itu, mereka juga meminta agar oknum-oknum yang terbukti terlibat dalam penyalahgunaan anggaran diproses secara hukum tanpa pandang bulu. Sanksi tegas dinilai penting untuk menciptakan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Masa Depan IAIN Sultan Amai Gorontalo
Di tengah berbagai dugaan miring ini, masa depan IAIN Sultan Amai Gorontalo kini berada di ujung tanduk. Jika tidak ada tindakan nyata dalam membenahi sistem pengelolaan keuangan, kepercayaan publik terhadap kampus ini akan semakin luntur.
Meski demikian, harapan masih ada. Dengan langkah-langkah konkret dalam menegakkan transparansi dan akuntabilitas, IAIN Sultan Amai Gorontalo berpeluang untuk bangkit dan kembali menjadi institusi pendidikan yang berintegritas.
Namun, semua itu tergantung pada keberanian pihak kampus dalam menghadapi masalah ini secara terbuka dan bertanggung jawab.
Masyarakat kini menunggu, apakah IAIN Sultan Amai Gorontalo mampu keluar dari krisis ini, atau justru semakin terjerumus dalam skandal yang merusak reputasi akademiknya.
Penulis : IB