BOLMUT – Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali menerima undangan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Hotel Aryaduta Manado.
Dengan kontribusi sebesar Rp5.500.000 per peserta, acara ini menuai sorotan tajam di tengah desakan efisiensi anggaran dan transparansi keuangan desa.
Bimtek yang di jadwalkan pada (28/2/2025) ini mengangkat tema Pencegahan Korupsi dalam Pengelolaan Keuangan Desa dan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0.7, serta membahas prioritas dana desa tahun 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski terdengar penting, banyak pihak mempertanyakan apakah pelatihan ini benar-benar efektif atau hanya sekadar agenda tahunan yang menguras anggaran desa.
“Kalau memang tujuannya pencegahan korupsi, kenapa tidak dilakukan secara daring atau di kabupaten saja? Kenapa harus di hotel berbintang dengan biaya jutaan rupiah?” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Anggaran Desa untuk Siapa?
Di saat banyak desa di Bolmut masih berjuang dengan infrastruktur dasar, anggaran justru dialokasikan untuk pelatihan yang bisa dilakukan dengan biaya lebih murah.
Dengan Rp5,5 juta per peserta, berapa total dana yang harus dikeluarkan jika setiap desa mengirimkan perwakilan?
Masyarakat menanti sikap Pemdes dan pemerintah daerah: Apakah tetap melanjutkan pola lama atau berani melakukan perubahan? Jika efisiensi anggaran benar-benar menjadi prioritas, maka evaluasi terhadap model pelatihan seperti ini adalah suatu keharusan.
Akankah Pemdes Bolmut berani bersikap kritis, atau tetap melanjutkan rutinitas yang justru memberatkan keuangan desa?
Penulis : IB