LAMPUNG SELATAN, INTAINEWS.ID– Di tengah meningkatnya angka stunting di Indonesia, sekelompok mahasiswa dari Universitas Lampung (UNILA) dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memperkenalkan solusi inovatif untuk susu jagung.
Program yang dijalankan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Berundung, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan ini bertujuan untuk memberikan alternatif pangan bergizi yang mudah diakses oleh masyarakat setempat.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi stunting di Indonesia pada 2024 masih mencapai 21,6%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Faktor penyebab utamanya antara lain kurangnya asupan gizi dan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat.
Menyadari masalah ini, mahasiswa-mahasiswa tersebut memanfaatkan jagung—sumber daya lokal yang melimpah—untuk diolah menjadi susu bernutrisi tinggi yang dapat membantu mencegah stunting.
Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi, seperti Teknik Informatika, Farmasi, Teknik Geomedis, Teknik Sistem Energi, Perencanaan Wilayah dan Kota, serta Teknik Geofisika.
Salah satu mahasiswa, Haikal, menjelaskan bahwa inisiatif ini berangkat dari keprihatinan mereka terhadap rendahnya sosialisasi mengenai pentingnya gizi seimbang di kalangan masyarakat.
“Saat ini, stunting masih menjadi masalah serius. Banyak orang tua yang belum memahami pentingnya gizi untuk pertumbuhan anak. Dengan adanya susu jagung ini, kami berharap masyarakat dapat memiliki pilihan tambahan yang lebih sehat dan bergizi,” ungkap Haikal.
Sementara itu, Kepala Desa Berundung, H Sultan, memberikan sambutan positif terhadap program tersebut dan berharap susu jagung dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa.
“Kami sangat mengapresiasi usaha para mahasiswa dalam memberikan solusi kreatif. Semoga inovasi ini benar-benar dapat membantu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di desa kami,” ujarnya.
Selain memperkenalkan susu jagung, para mahasiswa juga mengedukasi warga setempat mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang.
Mereka berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatannya dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di desa.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, inovasi susu jagung ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih luas lagi.
Jika produksi susu jagung dapat diperluas, produk ini berpotensi menjadi solusi alternatif di daerah-daerah lain yang menghadapi masalah stunting.
“Kami berharap program ini tidak hanya berhenti di sini. Jika masyarakat merasakan manfaatnya, kami ingin inovasi ini berkembang lebih luas dan dapat membantu lebih banyak orang,” tambah Haikal.***
Penulis : Mrs
Editor : NuBu