Gejala Demensia Kerap Disalahartikan sebagai Proses Penuaan, Kenali Tanda-Tandanya

Sabtu, 25 Januari 2025 - 09:17

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Demensia, atau yang sering disebut pikun oleh masyarakat, adalah sindrom yang ditandai dengan penurunan fungsi otak secara progresif. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang yang berusia di atas 65 tahun.

 Tidak hanya menyebabkan penurunan daya ingat, demensia juga dapat memengaruhi kemampuan berpikir hingga mengubah kepribadian seseorang.

Namun, gejala-gejala demensia sering disalahartikan sebagai bagian dari proses penuaan yang wajar. Akibatnya, banyak orang yang terlambat menyadari kondisi ini dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Menurut para ahli, gejala demensia tidak hanya sebatas lupa akan sesuatu, melainkan juga melibatkan kesulitan dalam memahami informasi, membuat keputusan, hingga berkomunikasi.

Bahkan, penderita demensia bisa menunjukkan perubahan kepribadian yang drastis, seperti menjadi lebih sensitif, agresif, atau menarik diri dari lingkungan sosial.

“Hampir 40 persen dari kita akan mengalami beberapa bentuk kehilangan ingatan setelah kita berusia 65 tahun. Namun, meskipun kita mengalami kehilangan ingatan, kemungkinan besar kita mengalami demensia tetap kecil,” kata ahli Alzheimer Society Kanada, Jumat (24/1/2025).

Ia menambahkan bahwa mengenali tanda-tanda awal demensia sangat penting agar penderita dapat segera memperoleh perawatan yang sesuai.

“Deteksi dini bisa membantu memperlambat progresivitas penyakit dengan pengobatan dan terapi yang tepat,” jelasnya.

Gejala Umum Demensia

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai sebagai gejala demensia meliputi:

Gangguan Memori: Lupa informasi penting, seperti janji temu atau nama orang terdekat.

Kesulitan Berkomunikasi: Sulit menemukan kata yang tepat atau mengikuti percakapan.

Disorientasi: Bingung akan waktu, tempat, atau lingkungan sekitar.

Perubahan Kepribadian: Menjadi mudah marah, apatis, atau depresi tanpa alasan yang jelas.

Untuk meminimalkan risiko, para ahli merekomendasikan menjaga kesehatan otak sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, serta tetap aktif secara sosial dan intelektual.

Jika Anda atau orang terdekat mulai menunjukkan tanda-tanda demensia, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Mengenali gejalanya lebih awal dapat memberikan peluang hidup yang lebih baik bagi penderita.

 

Penulis : Ucan L

Follow WhatsApp Channel intainews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gedung Baru Puskesmas Gantungan Diresmikan, Bukti Komitmen Gowa Tingkatkan Layanan Kesehatan
Hujan Bukan Sekadar Fenomena Alam: Ini 10 Manfaat Besarnya Bagi Kehidupan
HMPV: Virus Mirip Flu yang Perlu Diwaspadai, Ini Gejala dan Cara Penularannya
Berikut Bahan Pokok yang Diperlukan untuk Program Makan Gratis (MBG)
Khasiat Daun Kelor: Superfood Alami untuk Kesehatan Tubuh
Kemenkes Pastikan Wabah Virus HMPV dari China Belum Masuk Indonesia
Pemerintah Resmi Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di Seluruh Indonesia
Waspada! 6 Dampak Minum Kopi Berlebihan untuk Kesehatan Tubuh

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:21

Gedung Baru Puskesmas Gantungan Diresmikan, Bukti Komitmen Gowa Tingkatkan Layanan Kesehatan

Sabtu, 25 Januari 2025 - 09:17

Gejala Demensia Kerap Disalahartikan sebagai Proses Penuaan, Kenali Tanda-Tandanya

Minggu, 19 Januari 2025 - 18:35

Hujan Bukan Sekadar Fenomena Alam: Ini 10 Manfaat Besarnya Bagi Kehidupan

Selasa, 14 Januari 2025 - 08:41

HMPV: Virus Mirip Flu yang Perlu Diwaspadai, Ini Gejala dan Cara Penularannya

Minggu, 12 Januari 2025 - 10:20

Berikut Bahan Pokok yang Diperlukan untuk Program Makan Gratis (MBG)

Berita Terbaru