FOTO ILUSTRASI.
PASAMAN BARAT- Di era peperangan elektronik, inovasi menjadi kunci untuk bertahan dan memenangkan pertempuran. Salah satu teknologi yang kini mencuri perhatian adalah drone berbasis serat optik, sebuah terobosan yang tidak hanya canggih tetapi juga taktis.
Berbeda dengan drone tradisional yang mengandalkan sinyal radio, drone serat optik menggunakan kabel fisik untuk berkomunikasi dengan operator. Teknologi ini memberikan dua keunggulan utama:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Kebal Jamming: Karena tidak memancarkan gelombang radio, drone ini tidak bisa diinterferensi oleh sistem perang elektronik musuh.
2. Transmisi Data Stabil: Kabel serat optik memungkinkan pengiriman data real-time dengan resolusi tinggi, memastikan operator memiliki kendali penuh di medan perang.
Keunggulan di Medan Tempur
Peperangan Rusia dan Ukraina merupakan pelopor penggunaan drone serat optik. Rusia, misalnya, menggunakan drone dengan kabel sepanjang 10 kilometer, memberikan jangkauan luas tanpa risiko kehilangan kendali akibat gangguan elektronik.
Drone ini juga cocok untuk misi pengintaian, serangan presisi, hingga operasi kamikaze. Dengan kemampuan beroperasi dalam keheningan elektromagnetik, mereka menjadi senjata strategis yang sulit dideteksi radar musuh.
Meski demikian, drone serat optik bukan tanpa kelemahan. Kabel yang panjang dapat membatasi manuver di medan yang rumit, seperti kawasan hutan lebat atau kota. Risiko kabel terputus akibat serangan musuh juga menjadi ancaman yang harus diantisipasi.
Namun, dengan pengembangan lebih lanjut, tantangan ini bisa diatasi. Drone serat optik memiliki potensi besar untuk menjadi game-changer dalam strategi militer abad 21.
Drone serat optik adalah lambang peperangan modern: senyap, presisi, dan sulit dilacak. Teknologi ini tidak hanya menawarkan perlindungan terhadap gangguan musuh tetapi juga membuka peluang untuk operasi yang lebih aman dan efisien.
Ketika dunia memasuki era baru dalam strategi militer, drone serat optik adalah bukti nyata bahwa masa depan perang tidak selalu tentang kekuatan, tetapi tentang kecerdasan dan inovasi teknologi.***
Penulis : Wawan S
Sumber Berita : Military Tech