Akses Jalan Tak Memadai, Warga Rurapatontang Meninggal Dunia dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Senin, 23 Desember 2024 - 22:53

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rido Kurnia

 

PASAMAN BARAT – Peristiwa tragis menimpa Latifah (40), warga Rura Patontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat. Ia meninggal dunia pada Senin (23/12/2024) saat dalam perjalanan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa Latifah harus ditandu oleh warga sejauh 3,8 kilometer dari Rura Patontang menuju Pengambiran, lokasi terdekat yang dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong dan ia meninggal dunia menjelang pukul 12.00 WIB.

Kejadian ini menyoroti kondisi infrastruktur jalan yang buruk di Rura Patontang, yang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Situasi tersebut menyulitkan masyarakat setempat ketika membutuhkan layanan medis darurat.

“Perjalanan dari Rura Patontang ke jalan utama memakan waktu lama karena kondisi jalan yang rusak. Kami sering menghadapi kesulitan besar ketika ada warga yang membutuhkan pertolongan medis cepat,” ujar salah seorang warga setempat.

Aliansi Mahasiswa Kabupaten Pasaman Barat (AMPB) turut menyoroti masalah ini. Ridho Kurnia, Koordinator AMPB dan Ketua DEMA STAI YAPTIP Pasaman Barat, menyampaikan keprihatinannya atas lambannya perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur dan pelayanan kesehatan.

“Kejadian ini seharusnya tidak terjadi lagi. Kami mendesak pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Barat, melalui Dinas PUPR, untuk segera menyelesaikan pembangunan akses jalan ke Rura Patontang. DPRD juga harus mendorong langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini,” tegas Ridho.

AMPB menegaskan bahwa pembangunan akses jalan dan peningkatan fasilitas kesehatan di Rura Patontang harus menjadi prioritas pemerintah daerah. Mereka berharap insiden serupa tidak terulang dan pemerintah lebih peduli terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah terisolasi.

Tragedi ini menjadi pengingat serius bagi pemerintah daerah bahwa akses infrastruktur dan layanan kesehatan adalah hak dasar yang harus dipenuhi demi kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat***.

 

Penulis : Dayat

Editor : Wawan S

Follow WhatsApp Channel intainews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dana Ketahanan Pangan 20% ke BUMDes, Kepala Dinas PMD Bolmut: Ini Hanya Pindah Kamar
Bersama Mentri PU, Mendes Yandri Akan Tuntaskan Jalan Rusak di Desa-desa
Mendes PDT Minta Kepala Desa Alokasikan 20% Dana Desa untuk Ketahanan Pangan 
Kantor Desa Rancah, Megah Bak Istana: Dibangun dari PAD, Bukan Dana Desa
Ketika MC Pimpin Musdes dan BPD Jadi Peserta, Demokrasi Desa di Mana?
LKPJ Tuntung Timur Tanpa Paripurna: Aksi Nekat atau Kelalaian?
Babinsa Koramil 426-03 Rawajitu Gelar Gotong Royong Bersama Warga
Pemandian TBJ: Destinasi Wisata Baru yang Kian Populer di Pasaman Barat

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 19:11

Dana Ketahanan Pangan 20% ke BUMDes, Kepala Dinas PMD Bolmut: Ini Hanya Pindah Kamar

Jumat, 17 Januari 2025 - 09:34

Bersama Mentri PU, Mendes Yandri Akan Tuntaskan Jalan Rusak di Desa-desa

Rabu, 15 Januari 2025 - 17:47

Mendes PDT Minta Kepala Desa Alokasikan 20% Dana Desa untuk Ketahanan Pangan 

Senin, 6 Januari 2025 - 10:26

Kantor Desa Rancah, Megah Bak Istana: Dibangun dari PAD, Bukan Dana Desa

Senin, 30 Desember 2024 - 19:03

Ketika MC Pimpin Musdes dan BPD Jadi Peserta, Demokrasi Desa di Mana?

Berita Terbaru