TAKALAR, SULAWESI SELATAN – Seorang pasien positif Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan di Puskesmas Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Pasien tersebut, Rivaldi, anak dari pasangan Edi Dg. Lewa dan Nurbaya Dg. Tene, telah dirawat inap selama tiga hari setelah mengalami gejala sakit kepala dan demam.
Penemuan kasus DBD itu disampaikan oleh Djaya Jumain, Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Suara Panrita Keadilan.
Djaya mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dari warga setempat, lebih dari dua orang di Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, sudah terkonfirmasi positif DBD, termasuk salah satunya di pesisir laut Lingkungan Paria Lau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“DBD merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ini bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan tepat. Kami meminta tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk mengatasi hal ini,” ujar Djaya Jumain.
DBD, yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sering muncul pada musim hujan. “Genangan air yang ada di lubang atau barang bekas menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” tambah Djaya.
Sebagai langkah penanggulangan, Djaya Jumain meminta Pemerintah Kabupaten Takalar melalui Dinas Kesehatan untuk segera melakukan fogging atau pengasapan. “Fogging adalah salah satu cara efektif untuk membunuh nyamuk dewasa yang membawa virus DBD. Kami mendesak agar segera dilakukan agar penyebaran penyakit ini bisa teratasi,” tegas Djaya.
Menanggapi laporan tersebut, Pj. Bupati Takalar, Dr. Setiawan Aswad, merespons dengan cepat. “Kami sudah menerima laporan ini dan akan segera mengumpulkan data pasien serta lokasi tempat tinggal pasien untuk dilakukan fogging,” ujar Setiawan Aswad.
Sejumlah upaya kini tengah dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit DBD di Kabupaten Takalar.
Penulis : Syamsu Alam
Editor : Wawan S