MAKASSAR– Kasus mencengangkan terungkap di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Polisi berhasil membongkar jaringan produksi uang palsu yang beroperasi di dalam kampus. Lokasi produksi diketahui berada di Gedung Perpustakaan Kampus 2 UIN Alauddin, Jalan Yasin Limpo, Kecamatan Sombaopu.
Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Selasa (17/12/2024), polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk mesin cetak uang palsu dan bahan pendukung lainnya.
Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Kepala Perpustakaan dan beberapa staf kampus. Sembilan di antaranya kini telah resmi ditahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak, menjelaskan bahwa uang palsu tersebut telah dicetak dalam jumlah besar dan diduga sudah beredar di masyarakat. “Kami menemukan alat cetak uang palsu yang cukup canggih di lokasi. Saat ini, tim kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap jaringan yang lebih luas,” ujar Reonald.
Frederik Kalalembang, Rektor UIN Alauddin Makassar, mengaku sangat prihatin atas kejadian ini. Pihak kampus berjanji akan bekerja sama penuh dengan pihak berwenang untuk memastikan semua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Ini adalah pelanggaran serius yang mencoreng nama baik institusi kami. Kami berkomitmen mendukung penyelidikan hingga tuntas,” tegas Frederik.
Polisi saat ini terus memantau kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam jaringan tersebut. Masyarakat pun diimbau untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu di wilayah Makassar dan sekitarnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan dapat terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan yang seharusnya menjadi pusat pendidikan dan moralitas.***
Penulis : Redaksi