INTAINEWS.ID – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol resmi dimakzulkan setelah Majelis Nasional memberikan suara atas usulan tersebut pada Sabtu (14/12/2024).
Langkah ini dilakukan menyusul kontroversi terkait pengumuman darurat militer yang kemudian dibatalkan oleh Yoon.
Dilansir dari detik.com, keputusan ini diambil melalui voting yang menghasilkan mayoritas suara mendukung pemakzulan, dengan tiga anggota abstain dan delapan suara dinyatakan tidak sah. Dengan putusan ini, Yoon diskors dari jabatannya, dan Perdana Menteri Han Duck-soo ditunjuk sebagai presiden sementara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan kini memiliki waktu 180 hari untuk menentukan apakah akan menguatkan keputusan parlemen ini. Jika disahkan, Yoon akan menjadi presiden kedua dalam sejarah Korea Selatan yang berhasil dimakzulkan, setelah Park Geun-hye pada 2017.
Protes dan Suara Oposisi
Sebelum voting berlangsung, ribuan demonstran berkumpul di luar gedung parlemen, menyerukan pemakzulan Presiden Yoon. Seorang pejabat kepolisian Seoul menyatakan kepada AFP bahwa sedikitnya 200.000 orang diperkirakan ikut serta dalam aksi tersebut.
Partai Demokrat, oposisi utama Korea Selatan, menyebut langkah ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ancaman demokrasi.
“Kami tidak tahan lagi dengan kegilaan Yoon,” tegas Hwang Jung-a, juru bicara Partai Demokrat. “Pemungutan suara untuk pemakzulan adalah satu-satunya cara untuk menjaga Konstitusi, supremasi hukum, demokrasi, dan masa depan Korea Selatan.”
Dampak Darurat Militer yang Kontroversial
Pemakzulan ini berakar dari pengumuman darurat militer yang dibuat Presiden Yoon pekan lalu. Meski keputusan tersebut kemudian dibatalkan, banyak pihak menilai tindakan itu sebagai ancaman serius terhadap demokrasi dan stabilitas politik negara.
Langkah darurat itu juga memicu kritik tajam dari kalangan oposisi, masyarakat, dan para pengamat politik, yang menyebutnya sebagai penyalahgunaan kekuasaan.
Dengan Yoon yang diskors, tanggung jawab pemerintahan kini berada di tangan PM Han Duck-soo sebagai presiden sementara. Sementara itu, keputusan Mahkamah Konstitusi dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi penentu nasib politik Yoon dan arah masa depan pemerintahan Korea Selatan.
Periode ini menjadi momen krusial bagi negara yang tengah menghadapi tekanan domestik dan internasional untuk mempertahankan stabilitas demokrasi.
Penulis : Ucan L
Sumber Berita : Detik.com