Pasaman Barat – Seorang perempuan bernama Novita Sari (26 tahun), yang telah terpisah dari ayahnya sejak usia dua tahun, akhirnya berhasil menemukan ayahnya berkat bantuan grup Facebook “Mata Rakyat Pasaman Barat (MRPB) Peduli”, Kamis 5 Desember 2024. Pertemuan emosional itu terjadi setelah lebih dari dua dekade perpisahan.
Novita Sari, yang tinggal di Tanjung Pinang, memohon bantuan warganet Pasaman Barat melalui grup MRPB Peduli untuk menemukan ayahnya, Sopian (52 tahun), yang berasal dari Jorong Lagan, Kecamatan Kinali, Pasaman Barat.
Ayah dan anak ini terpisah sejak orang tua Novita bercerai ketika ia masih bayi. Sejak saat itu, ia hidup bersama ibunya, Murniati, di Tanjung Pinang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam penuturannya, Novita menjelaskan bahwa ayahnya, Sopian, adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara. “Menurut cerita amak, abak saya berasal dari Lagan, Kinali, Pasaman Barat. Mereka bersaudara 10 orang, 5 laki-laki dan 5 perempuan. Satu saudara perempuannya sudah meninggal dunia,” kata Novita.
Novita mengungkapkan bahwa kerinduannya terhadap sang ayah hanya bisa terobati melalui dua foto pernikahan orang tuanya. Bahkan, ketika menikah, ia harus dinikahkan oleh wali hakim karena tidak bisa menghadirkan ayahnya.
Namun, berkat dukungan luar biasa dari warganet Pasaman Barat, harapan Novita untuk bertemu ayahnya akhirnya terwujud. Dalam waktu beberapa jam setelah postingannya dibagikan, ayah dan anak ini berhasil terhubung melalui video call untuk pertama kalinya.
“Alhamdulillah, malam ini saya akhirnya bisa melihat wajah ayah saya. Terima kasih kepada MRPB Peduli dan semua warganet yang membantu saya bertemu dengan ayah setelah 24 tahun,” ujar Novita dengan penuh haru.
Warganet Pasaman Barat juga turut bersyukur atas keberhasilan tersebut dan berharap kisah ini menjadi inspirasi bagi orang lain untuk tidak menyerah mencari keluarga mereka yang terpisah.
MRPB Peduli pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggotanya yang membantu mempertemukan keluarga tersebut. Hal itu membuktikan bahwa kekuatan solidaritas dan media sosial dapat membawa kebahagiaan bagi banyak orang.***
Penulis : Wawan S