Gorontalo – Dalam debat pertama Pilgub Gorontalo yang diselenggarakan KPU Provinsi, pasangan calon Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone tampil dengan gagasan terbarukan dan visi ambisius untuk mengangkat Gorontalo dari posisi lima besar termiskin di Indonesia.
Berbeda dengan kandidat lain, Nelson-Kris hadir dengan konsep “Gorontalo Emas,” yang mengedepankan strategi menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), New Agropolitan, dan integrasi sektor pertanian, perikanan, serta perkebunan.
Nelson Pomalingo, yang telah memimpin sebagai Bupati Gorontalo selama dua periode, menegaskan pentingnya pengalaman dan ketulusan dalam memimpin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Gorontalo butuh lompatan besar, bukan sekadar mengulang program lama,” ujar Nelson. Kris Wartabone.
cucu pahlawan nasional Nani Wartabone ini, turut menegaskan bahwa pengalaman panjang mereka akan menjadi modal kuat untuk merealisasikan mimpi masyarakat Gorontalo, bukan sekadar mimpi pribadi para pemimpinnya.
Di sisi lain, paslon Toni Uloli-Marten Taha dan Gusnar Ismail-Idah Syahidah disorot karena program mereka yang dinilai “basi” dan tidak menghadirkan terobosan baru. Program yang mereka usung dianggap tidak lebih dari sekadar pengulangan dari era pemerintahan sebelumnya.
Gusnar dan Idah sempat mengusulkan program Agro Maritim, namun tanpa penjelasan konkret.
“Rakyat Gorontalo tidak boleh lupa akan kondisi saat ini, yang merupakan hasil dari kebijakan pemimpin sebelumnya,” tutup Nelson dengan menyindir lawan-lawan politiknya yang pernah memegang peran dalam pemerintahan.
Penulis : Ucan L