Inflasi Gorontalo Turun ke 0,61%, Syukri Botutihe Dorong Optimalisasi Ekonomi Desa

Rabu, 2 Oktober 2024 - 19:42

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LIMBOTO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Kabupaten Gorontalo pada minggu keempat September 2024 berhasil turun berada di angka 0,61%.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi terkait pengendalian inflasi secara daring dengan BPS Pusat dan Kementerian Dalam Negeri, Rabu (2/10/2024).

“Menurut data BPS Pusat, Kabupaten Gorontalo mengalami tren inflasi yang membaik, yakni 0,61%. Ini menunjukkan adanya penurunan inflasi, namun kita masih harus berupaya lebih keras untuk mencapai kondisi yang lebih optimal,” ujar Pjs. Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe usai mengikuti rapat tersebut.

Meskipun tren inflasi menunjukkan penurunan, namun Syukri menekankan pihaknya akan mengambil langkah konkret untuk terus memperbaiki situasi ekonomi. Ada dua komponen utama yang menurutnya harus diintervensi secara intensif, yaitu komponen lokal dan komponen impor.

“Komponen pertama adalah produk-produk yang dihasilkan langsung di daerah ini, seperti beras. Sedangkan komponen kedua adalah produk pertanian yang kita datangkan dari luar, seperti bawang merah, yang mobilisasinya bergantung pada distribusi dari Sulawesi Utara,” jelas Syukri.

Ia menambahkan, fluktuasi harga di Sulawesi Utara, yang mengalami inflasi tinggi, dapat mempengaruhi harga komoditas seperti bawang merah di Gorontalo. Oleh sebab itu, distribusi komoditas rawan seperti bawang merah harus diantisipasi agar tidak berdampak buruk pada inflasi di daerah.

Selain itu, Syukri juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), di mana belanja operasional menyerap 69% anggaran, sementara belanja pembangunan hanya mendapat alokasi 30%.

“Kondisi ini membuat ruang fiskal kita kecil, sehingga kita perlu merumuskan strategi baru untuk mengatasi inflasi, termasuk memperkuat ekonomi di tingkat desa dan kecamatan,” tambahnya.

Salah satu langkah yang diusulkan adalah optimalisasi Dana Alokasi Desa (ADD) untuk menstimulasi ekonomi desa sebagai solusi untuk keterbatasan fiskal.

“Dengan memberdayakan belanja di tingkat desa dan kecamatan, kita bisa menggerakkan ekonomi lokal secara lebih efektif,” tandasnya.

Penulis : Ucan L

Follow WhatsApp Channel intainews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi di Sulawesi Utara
Darwin Muksin: Momen Bersejarah bagi Demokrasi Bolmut, Sambut Kepemimpinan Baru
Tutup 2024, DPRD Bolmut Tancap Gas Hadapi PR Ranperda di 2025!
Peluang Emas! Honorer Gagal CPNS Bisa Jadi PPPK Paruh Waktu Lewat KepmenPANRB nomor 16
PJ Bupati Bolmut dan Ketua DPRD Terima LHP Kinerja APBD dan JKN Sulut 2024
KPU Tetapkan SJL-MAP sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bolmut Terpilih
Pj Wali Kota Kotamobagu Pastikan TPP ASN 3 Bulan Segera Cair
Rugikan Negara 6,6 Miliar Polres Kotamobagu Tahan Oknum Sangadi dan Kontraktor

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 06:44

BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi di Sulawesi Utara

Kamis, 16 Januari 2025 - 15:11

Darwin Muksin: Momen Bersejarah bagi Demokrasi Bolmut, Sambut Kepemimpinan Baru

Kamis, 16 Januari 2025 - 12:59

Tutup 2024, DPRD Bolmut Tancap Gas Hadapi PR Ranperda di 2025!

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:10

Peluang Emas! Honorer Gagal CPNS Bisa Jadi PPPK Paruh Waktu Lewat KepmenPANRB nomor 16

Senin, 13 Januari 2025 - 16:12

PJ Bupati Bolmut dan Ketua DPRD Terima LHP Kinerja APBD dan JKN Sulut 2024

Berita Terbaru

Polres Asahan amankan pelaku diduga melakukan penipuan, kelulusan P3K//Foto: Istimewa.

Sumatera Selatan

Apes Janjikan Lulus P3K, Wanita Asal Asahan Kehilangan Rp 100 Juta

Selasa, 21 Jan 2025 - 02:22