PADANG, INTAINEWS.ID- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyambut baik digelarnya Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Sumbar Tahun 2024 yang mengusung tema “Dari Nagari Menuju Indonesia Emas 2045.” Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, di ZHM Premiere Hotel Padang pada Minggu (22/9/2024).
Mahyeldi berharap program “Nagari Generasi Emas” mampu membawa perubahan besar bagi generasi muda di Sumbar. “Saya optimistis bahwa melalui program ini, kita dapat membentuk generasi yang sehat, berkualitas, kompeten, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Ia juga memaparkan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Sumatera Barat. Di antaranya melalui peningkatan layanan antenatal care (ANC), serta penyediaan fasilitas kesehatan seperti polindes, pustu, dan poskesri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, Sumbar memiliki 2.441 unit poskesri, 280 puskesmas, 219 klinik, dan 7.542 posyandu. “Kita memiliki lebih dari 25.000 tenaga kesehatan yang tersebar di 19 kabupaten dan kota. Dengan jumlah ini, kami optimis dapat memenuhi kebutuhan kesehatan bagi 5,6 juta penduduk Sumatera Barat,” tambahnya.
Mahyeldi juga menekankan pentingnya transformasi layanan kesehatan primer yang berfokus pada pencegahan dan promosi kesehatan. Program “Nagari Generasi Emas” ini akan memperkuat kemampuan keluarga dalam menjaga kesehatan ibu hamil, bayi, balita, serta remaja.
Ia terinspirasi oleh sambutan Menteri Kesehatan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 2022, yang menekankan pentingnya memberikan layanan kesehatan hingga ke pelosok negeri.
“Solusi terbaik adalah menangani masalah langsung pada akarnya, di tingkat nagari, yang merupakan pemerintahan terkecil di Sumbar. Program ini juga akan dikolaborasikan dengan upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian,” jelas Mahyeldi.
Sementara itu, dr. Maria Endang Sumiwi, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, menyoroti perkembangan digitalisasi di fasilitas kesehatan Sumbar. “Sebagian besar dari 270 puskesmas di Sumbar sudah menggunakan Rekam Medis Elektronik (RME), meski masih ada 10 puskesmas yang belum memilikinya,” ungkapnya.
dr. Maria juga menyebut bahwa masalah listrik dan internet di beberapa puskesmas masih perlu diperbaiki. Ia berharap seluruh fasilitas kesehatan di Sumbar nantinya dapat terkoneksi dalam satu sistem yang disebut “Satu Sehat.” Saat ini, sudah ada 28.000 fasilitas kesehatan yang terhubung dengan sistem tersebut, dan ia berharap Sumbar segera mengikuti langkah ini.
Ia juga menegaskan pentingnya skrining kesehatan yang terintegrasi dengan layanan primer. “Kita sudah mulai melakukan skrining untuk seluruh anggota keluarga, dari orang tua hingga anak-anak, di puskesmas.
Ke depan, kami merencanakan program skrining kesehatan gratis yang dilakukan setiap kali seseorang merayakan ulang tahun. Jadi, saat ulang tahun, mereka bisa datang ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya,” ujar dr. Maria.