GOWA | Netralitas Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kembali menjadi sorotan.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Suara Panrita Keadilan, Djaya Jumain, menyatakan keyakinannya bahwa Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak, S.I.K., S.H., M.M., M.I.K., akan menjaga netralitas jajarannya selama pelaksanaan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Gowa 2024.
Djaya Jumain menegaskan bahwa keyakinannya tersebut didasarkan pada pernyataan tegas dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, yang menyatakan bahwa Polri akan tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis selama Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika ada anggota Polri yang melanggar, maka akan ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Djaya kepada Media Minggu (8/9/2024).
Netralitas Polri, lanjut Djaya, juga diatur dalam berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.
Pasal 28 ayat (1) undang-undang tersebut menyatakan bahwa Polri harus bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
Selain itu, ayat (2) menyebutkan bahwa anggota Polri tidak memiliki hak pilih dan tidak boleh dipilih.
Djaya juga menyoroti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri, yang melarang anggota Polri untuk terlibat dalam politik praktis, serta Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2022 yang menegaskan kewajiban netralitas bagi setiap pejabat Polri dalam kehidupan politik.
“Netralitas Polri, khususnya di Kabupaten Gowa, akan terus kami pantau. Kami juga akan berkoordinasi dengan Kapolres Gowa dan melaporkan setiap temuan masyarakat terkait potensi pelanggaran kepada Kapolri sebagai pimpinan tertinggi Polri,” tambah Djaya.
Ia mengajak masyarakat untuk mempercayakan kepolisian bekerja sesuai tugas dan fungsinya, tanpa terlibat dalam politik praktis.
“Mari kita percayakan kepada kepolisian untuk bekerja sesuai tugas dan fungsinya tanpa terlibat dalam politik praktis,” tutup Djaya Jumain.
Penulis : Syamsu Alam