INTAINEWS.ID- Dalam era di mana masalah rumah tangga semakin kompleks, muncul sosok yang memberikan harapan baru bagi pasangan yang terjebak dalam konflik pernikahan. Maryam Buhang, seorang Penyuluh Agama yang berdedikasi, telah menjadi pelopor dalam memfasilitasi perceraian tanpa biaya di tengah badai pernikahan yang melanda. Kamis (28/3/2024).
Dikenal dengan julukan “PALU SO BABUNYI”dalam moment ini, Maryam telah menciptakan gelombang perubahan dengan tindakan berani dan inovatifnya.
Melalui upaya terobosannya, dia telah membawa bantuan kepada pasangan-pasangan yang merasa terjebak dalam perangkap pernikahan yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tak dapat diungkap dgn kata- kata dlm moment ini, yang jelas ada rasa bahagia saat masyarakat tidak mampu dapat didampingi dalam proses ini, Namun ada juga Rasa sedih dan pilu ketika membayangkan anak-anak mereka yg akn dibina dan di didik tanpa pasangan lagi” Ujar maryam
Lanjutnya kata Maryam berbagai macam upaya untuk di satukan namun tidak berhasil sehingga terselip luka saat menyaksikan runtuhnya sebuah Bangunan Rumah Tangga
“Sebelumnya saya melakukan berbagai upaya, baik dialog, nasehat dari hati ke hati, mediasi untuk menyatukan kembali pasangan ini, namun segala upaya itu tidak berhasil maka sebagai konselor saya harus memberi Solusi bagi pasangan yang sudah tdk bisa disatukan lagi” ungkapnya
“yg paling dalam, kala melihat dan menyaksikan PALU diketuk oleh Hakim pertanda Runtuhlah sebuah banginan Rumah tangga dan diikuti oleh teebebasnya KDR bagi salah satu pasangan, namun sekali lagi dalam diri saya terselip luka dan duka dihati yg paling dalam kala harus menyaksikan beberapa pasangan harus mengakhiri sebuah Rumah tangga”tambahnya
Diketahui Pengadilan Agama Boroko, Maryam jadikan titik fokus ketika dia memandu pasangan-pasangan yang bermasalah melalui proses perceraian dengan pandangan yang penuh empati dan bantuan Secara Gratis.
Langkah ini menunjukkan komitmen Maryam untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, terlepas dari latar belakang atau status sosial mereka.
Namun, perjuangan Maryam tidak terlepas dari kontroversi. Beberapa pihak mengkritik keputusannya untuk memfasilitasi perceraian tanpa biaya, meragukan dampak jangka panjang dari tindakan tersebut.
Namun, bagi banyak pasangan yang telah menerima bantuan Maryam, langkah ini telah membuka pintu menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih damai.
Kisah Maryam Buhang adalah cerminan dari kekuatan individu yang berani berdiri di depan badai dan menciptakan perubahan yang positif dalam masyarakat. Dalam dunia yang penuh dengan konflik dan ketegangan, keberadaannya memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan bimbingan dan dukungan dalam menghadapi tantangan pernikahan yang kompleks. (**)