INTAINEWS.ID- Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Lolak, di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara, Jumat pagi (23/2/2024).
Dalam kegiatan peresmian Bendungan Lolak tersebut, ditandai dengan pemukulan bedug serta penandatanganan prasasti dan kemudian dilanjutkan dengan pelapasan bibit ikan secara simbolis oleh Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kepada awak media pun menyebutkan bahwa, sejumlah kurang lebih Rp 2 triliun anggaran pemerintah dikucurkan untuk membangun Bendungan Lolak tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bendungan ini menghabiskan anggaran 2 triliun 20 miliar (Rp 2,02 Triliun),” jelas Jokowi
Meski demikian, Jokowi menyebutkan bahwa Bendungan Lolak akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di Sulawesi Utara.
“Tetapi apapun ini, kedepan akan sangat bermanfaat bagi Provinsi Sulawesi Utara baik untuk pengairan sawah, bisa sampai 2.200 hektar yang bisa terairi. Kemudian kapasitas tampungnya 16 juta, jumlah yang sangat besar dan juga untuk air baku,” kata Presiden Jokowi.
Adapun diketahui, Anggaran Pembangunan Bendungan Lolak terjadi kenaikan dari sebelumnya nilai kontrak awal yakni berjumlah Rp 1,6 Triliun dimana anggaran ini terdiri dari Paket 1 sejumlah Rp. 830 miliar serta Paket II sejumlah Rp. 821 miliar. Kemudian pada pertengahan 2023 ada penambahan Paket III sebesar Rp105 miliar. Sehingga Total rencana anggaran dari Rp. 1,6 Triliun menjadi Rp. 1,75 triliun kemudian selanjutnya terakhir ada penambahan anggaran sehingga menjadi total Rp 2,02 Triliun.
Terkonfirmasi oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWS I) Sugeng Harianto melalui PPK Pembangunan Bendungan Lolak Hendrik Rindengan, bahwa pada proses pembangunan Bendungan Lolak telah mengalami adendum sehingga terjadi peningkatan anggaran selang proses pembangunan.
“Angka terakhirnya sesuai yang disampaikan Presiden dan ini juga tertuang dalam list pekerjaan yang ditempel di media informasi Bendungan Lolak. Karena ada eskalasi atau penyesuaian harga sehingga total anggaran pembangunan sejumlah 2 triliun,” kata Rindengan. Di kutip dari keterangan tertulis
Adapun Bendungan Lolak dengan kapasitas tampungan sebesar 16,23 juta m3, merupakan bendungan multiguna dengan luas genangan 101,75 ha dan memiliki tinggi 58 m dengan panjang 604,5 m.
Sebagai salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN), bendungan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 500 liter/detik, untuk masyarakat setempat serta pemenuhan air irigasi untuk peningkatan Daerah Irigasi Lolak Kiri sebesar 908 ha dan pengembangan Irigasi Lolak Kanan sebesar 1,306 ha.
Selain memiliki fungsi utama penyediaan air baku dan suplesi air irigasi, bendungan ini juga memiliki manfaat mereduksi aliran banjir sebesar 29,24% untuk skenario banjir kala ulang 50 tahun serta pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebesar 2,43 MW ditambah dengan fungsi sebagai potensi destinasi wisata baru di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Harapan Jokowi ketika Bendungan Lolak dimanfaatkan, untuk produksi pertanian tanaman padi di Bolaang Mongondow jadi meningkat.
“Kita harapkan produktifitas padi di Bolaang Mongondow menjadi meningkat, menjadi naik sehingga jangan hanya berpikir untuk Sulawesi Utara, di sini mungkin sudah surplus, tetapi bisa di bawah ke Provinsi lain yang masih devisit produksi beras, Saya kira kita harus melihat ini secara makro.” Tutur Jokowi kepada awak media.